Berikut Adalah Wilayah yang Bisa Memicu Perang Dunia Ke 3 Pada Tahun 2018
360 Detik- Sebentar lagi kita akan memasuki tahun 2018, Namun beberapa
prekdiksi bukan saja membahas tentang Ekonomi Politik danBudaya Namun Isu
terjadinya peperangan pun itu bisa saja terjadi ditahun 2018 mendatang. Di
Tahun 2017 sepertinya bisa dilalui dengan rasa lega karena Perang Dunia III
tidak terjadi. Namun bukan berarti konflik kekuasaan di beberapa negara dunia
redup. Malahan, di tempat lain situasi yang sudah sulit semakin bertambah
tegang.
Ambil contoh, ancaman nuklir Korea Utara di kawasan Asia Timur yang tak kunjung
reda dapat memicu terjadinya Perang Dunia III.
Pihak Amerika Serikat sendiri seperti selalu gatal untuk ikut campur
dengan urusan dalam negeri di negara lain. Tak hanya dengan Korea Utara, perang
dengan Uni Soviet juga patut diwaspadai.
Melansir dari The National
Interest, 5 krisis berikut dapat menjadi penyebab konflik kekuasaan
dan meletusnya perang di tahun 2018.
1. Taiwan
Pernyataan agresif terbaru dari para pemimpim militer dan diplomat
Tiongkok menunjukkan bahwa mereka percaya keseimbangan militer telah
menguntungkan mereka. Ini terbukti dari usaha Tiongkok yang meningkatkan
aktivitas militer di kawasan ini.
Amerika Serikat meski menanggapinya dengan tenang, tapi ikut mengutuk
gerakan Tiongkok, dan mengumumkan serangkaian penjualan senjata ke Taiwan. Di
sisi lain, pihak Trump telah mengacaukan diplomatik melalui sikapnya ke Korea
Utara tapi juga menyerukan agar Tiongkok mendapatkan sanksi yang lebih berat.
2. Teluk Persia
Konflik di Timur Tengah hampir selalu mengandung benih konflik kekuasaan
yang besar. Seiring perang saudara di Suriah, perhatian dunia juga beralih ke
konfrontasi antara Iran dan Arab Saudi.
Arab Saudi masih memiliki kepentingan dan ingin Teheran mengalami
kemunduran. Di sisi lain, Iran terus memperluas pengaruhnya ke Irak, Suriah,
dan tempat lainnya.
Sementara itu, Amerika Serikat melalui tangan Trump juga tak ingin
ketinggalan ambil bagian. Terlebih setelah kemenangan rezim Assad di Suriah.
Bukan tidak mungkin nantinya pecah Perang Dunia III antara Arab Saudi dan Iran.
Dan meski perang belum dimulai, Riyadh telah menunjukkan kesediaan yang jelas
untuk membangun koalisi diplomatik dan militer melawan Iran, mungkin akan
mencakup Israel nantinya.
3. Sayap Selatan NATO
Hubungan antara Amerika Serikat dan Turki hampir runtuh selama setahun
terakhir. Keterpencilan Turki dari Uni Eropa dan Amerika Serikat yang
disimbolkan dengan perolehan perangkat keras militer baru dari Rusia, daapt
menandai pergesar yang signifikan dalam keseimbangan kekuatan regional.
Yang pasti, Rusia, Turki, atau Amerika Serikat menganggap perang sebagai
cara yang masuk akal untuk situasi diplomatik baru. Turki adalah negara yang
sangat penting dan disposisinya memengaruhi hasil konflik di Suriah, Irak,
Iran, Balkan, dan Kaukasus. Perkembangan semacam itu bisa memengaruhi bagaimana
negara-negara Eropa selatan memikirkan komitmen mereka terhadap NATO.
Ketidakpastian ini bisa menyebabkan Moskow atau Washington salah menghitung
kekuatan mereka sendiri.
4.Konflik Ukraina
Hubungan antara Amerika Serikat dan Turki hampir runtuh selama setahun
terakhir. Keterpencilan Turki dari Uni Eropa dan Amerika Serikat yang
disimbolkan dengan perolehan perangkat keras militer baru dari Rusia, daapt
menandai pergesar yang signifikan dalam keseimbangan kekuatan regional.
Yang pasti, Rusia, Turki, atau Amerika Serikat menganggap perang sebagai
cara yang masuk akal untuk situasi diplomatik baru. Turki adalah negara yang
sangat penting dan disposisinya memengaruhi hasil konflik di Suriah, Irak,
Iran, Balkan, dan Kaukasus. Perkembangan semacam itu bisa memengaruhi bagaimana
negara-negara Eropa selatan memikirkan komitmen mereka terhadap NATO.
Ketidakpastian ini bisa menyebabkan Moskow atau Washington salah menghitung
kekuatan mereka sendiri.
Situasi di Ukraina tetap mencekam. Gencatan senjata yang lemah di Ukraina
Timur semakin diselingi oleh kekerasan antara milisi lokal yang didukung Kiev
dan Moskow.
Konflik bisa pecah dalam beberapa cara. Bila pemerintah Ukraina runtuh,
yang akan diuntungkan sudah pasti Moskow. Putin tak akan menyia-nyiakan
kesempatan untuk merebut lebih banyak negara. Di sisi lain, serangan militer
Rusia yang serius ke Ukraina dapat mengancam Eropa dan Amerika Serikat ke dalam
konflik melawan Moskow.
5. Korea Utara
Tidak diragukan lagi, krisis kebijakan luar negeri di Korea Utara adalah
yang paling serius dihadapi dunia saat ini. Keberhasilan negara ini dalam
mengembangkan rudal balistik, dikombinasikan dengan ketidaksukaan Amerika
Serikat pada keberhasilan mereka, telah menciptakan situasi yang sangat
berbahaya.
No comments